Memaknai internet sehat, hendaklah ditafsirkan berdasarkan kemanfaatanNya. Jika kemanfaatan internet bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat di nilai positif dan produktif, maka bisa disebutlah itu internet sehat. Sebaliknya, apabila internet bernilai buruk dan berdampak merugikan maka disebut internet tidak sehat, atau internet yang salah guna!
Pepatah mengatakan:
“Sebaik‐baik martabat seseorang di masyarakat adalah seseorang
yang bermanfaat bagi lingkungan warga sekitarnya”.

INTERNET SEHAT TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA
Sama seperti teknologi lain, komputer dan internet adalah sebuah teknologi yang netral. Sejauh mana pemanfaatan dan dampaknya, tergantung siapa yang memakai dan untuk tujuan apa. Kejahatan menggunakan perangkat teknologi, termasuk memanfaatkan internet saat ini, memang kian marak. Fenomene kekerasan, pornografi, kriminalitas maya atau cyber crime, muncul dimana‐mana, mudah diakses dan ditiru secara pribadi. Dalam ruang yang nyaris privat, di rumah, kantor atau warnet tanpa intervensi masyarakat atau penegak hukum, sehingga semua dapat terjadi. Apalagi, jika benteng moralitas tidak kokoh, serta aturan hukum dunia maya belum ada, sehingga menjadi faktor kendala. Kalau demikian, apakah kita harus menghindari kontak dengan dunia maya? Atau dengan cara membangun aparat penegakan hukum dan perangkat hukum, sehingga mengintervensi jauh ke bidang kebebasan pribadi!. Misal, karena alasan pencegahan pornografi, maka aparat boleh bebas memasuki kawasan pribadi, menyita komputer, dan peranti lunak, bahkan telepon genggam dan menindak pelaku. Lantas, siapakah yang bertanggung jawab mewujudkan internet sehat?. Jawabannya, tentu kita pikul bersama. Pemerintah sebagai regulator, penyedia internet seperti ISP dan warnet, penyedia konten internet, komunitas internet, lembaga komersial, organisasi maupun kita dan keluarga sebagai pemakai akhir internet, kesemuanya ikut bertanggungjawab mewujudkan internet sehat. Hanya saja, internet sehat secara bertahap dapat dimulai dari kita sendiri dan lingkungan sekitar kita dengan menerapkan tertib aturan ber‐Internet Sehat sejak kini. Keluarga dapat menerapkan software internet filter agar hanya masuk ke situs‐situs yang positif, pengaturan waktu internet dan diskusi secara terbuka dengan ayah, ibu, abang, kakak, kerabat, dan teman tentang internet sehat.
PENGENALAN INTERNET
Kalangan remaja, berusia antara 12 – 18 tahun (murid SLTP – SLTA), adalah saat mereka menunjukan kreaktivitas dan minat. Upaya eksplorisasi besar‐besran terhadap dunia luar diluar keluarga akan dominan dilakukan. Bimbingan orang tua masih di perlukan, tetapi metode yang disarankan adalah diskusi dan dialog tentang segala hal terkait internet. Nilai moral, kebaikan dan keburukan dari manfaat internet, kegunaan internet untuk menyelesaikan Pekerjaan Rumah, tugas kuliah dan seterusnya. Komunikasi email, chatting, dibatasi untuk hal yang perlu dan merupakan kebutuhan pokok. Hindarkan pemakaian internet sekedar melampiaskan keinginan belaka. Ekploitasi topic seks, akan menjadi hal yang menarik dan mulai pada tahap ini. Dalam massa puberitas, remaja perlu mendapatkan arahan dan pendampingan yang tepat, agar tidak terjerumus kedalam kesengsaraan. Lazimnya, remaja yang sedang menggebu‐gebu keinginan dan hasratnya, bertemu dengan internet yang menjanjikan serta menyediakan informasi segala hal. Kedua unsur ina, akan menjadi suatu campuran menarik dan ibarat mesiu, akan mudah meledak!.

0 Response to "APA MAKNA SEHAT DARI INTERNET ? "
Post a Comment